PETROLOGI
PENGENALAN BATUAN SEDIMEN
IV.1.
Pengertian
Batuan sedimen adalah batuan yang
terbentuk dari hasil pelapukan batuan
lain.
Dibagi 2 macam berdasarkan atas asalnya:
1. Batuan sedimen klastik
(tekstur klastik): batuan sedimen yang tersusun oleh hasil hancuran (fragmen) batuan yang lain yang sudah ada
terlebih dahulu (batuan asal) baik dari batuan beku, sedimen, maupun metamorf.
Umumnya telah mengalami transportasi atau pemindahan sebelumnya.
2. Batuan sedimen
nonklastik (tekstur nonklastik): Batuan sedimen
yang tersusun oleh hasil reaksi tertentu, baik bersifat anorganis, biokimiawi,
atau biologis. umunya merupakan hasil litifikasi dari koloid, maka akan
merupakan masa batuan yang kristalin dan berbutir seragam , dan belum mengalami
transportadi atau perpindahan.
IV.2.
Pemeriaan Batuan Sedimen Klastik
- Tekstur meliputi :
a. Ukuran butir:
dalam pemeriaan ukuran butir memakai skala yang di buat oleh Wentworth (1922).
Material Lepas
|
Ukuran Butir
(mm) Batuan
|
Bongkah
|
>256
|
Berangkal
|
64 – 256
|
Kerakal
|
64 – 16
|
Kerikil
|
16 – 2
|
Pasir kasar
|
2 – 1
|
Pasir sedang
|
1 – ½
|
Pasir halus
|
½ - ¼
|
Pasir sangat
halus
|
¼ - 1/16
|
Lanau
|
1/16 – 256
|
Lempung
|
<1/256
|
b. Derajat pemilahan
(sortasi): keseragaman besar butir dalam batuan
sedimen, untuk pemilahan dipakai istilah:
1) Pemilahan
baik
2) Pemilahan
sedang
3) pemilahan
jelek
c. kebundaran
(rounding): nilai dari memebulat atau meruncingnya butiran, untuk
kebundaran dipakai istilah:
1) Menyudut
(angular)
2) Menyudut
tanggung ( subangular)
3) Membulat
tanggung (subrounded)
4) Membulat
(rounded)
5) Sangat
membulat (well rounded)
d. Kemas:
hubungan antar butir dalam material
batuan sedimen, ada 2 macam :
1) Kemas terbuka,
hubungan antar butiran materialnya tidak saling
bersinggungan.
2) Kemas tertutup,
hubungan antar butiran materialnya saling bersinggungan.
2. Komposisi
mineral: dibedakan menjadi :
a. Fragmen:
butiran yang besar, dapat sebagai butiran mineral , batuan atau fosil.
b. Matrik:
butiran yang ukuranya lebih kecil dari fragmen.
c. Semen:
bahan pengikat matrik dan fragmen
3. Struktur: merupakan tekstur dalam dimensi yang lebih besar dimana umumnya berhubungan dengan unsur unsur luar. Macam-macam struktur batuan sediman:
a. Masif:
apabila tidak terlihat struktur dalam atau ketebalan lebih dari 120 cm.
b. Perlapisan:
terjadi karena adanya variasi warna perbedaan besar butir, perbedaan komposisi
mineral ataupun perubahan macam batuan, terdiri atas :
1) Perlapisan
sejajar : bidang perlapisan sejajar.
2) Perlapisan
pilihan : bergradasi dari halus ke kasar.
3) Perlapisan
silang siur : perlapisan yang saling berpotongan.
4) Laminasi
: perlapisan yang berukuran lebih kecil dari 1cm.
5) Gelembur
gelombang : struktur dimana permukaan pada bidang perlapisan nampak
bergelombang.
c. Berfosil:
apabila tercirikan oleh kandungan fosil yang memperlihatkan orientasi tertentu.
IV.2.
Cara Pemeriaan Batuan Sedimen Non Klastik
Pemeriaan sama dengan di atas,
didasarkan ada:
- Tekstur, meliputi :
a. Amorf
(tidak kristalin)
b. Kristalin,
didasarkan pada skala Wenworth (1922)
2. Komposisi mineral :
Komposisi mineral sederhana, karena hasil kristalisasi dari larutan kimia. contoh: Batu gamping (kalsit, dolomit), Gypsum (mineral gipsum),dll.
3. Struktur: Karena
terbentuk dari proses kimia ataupun organik, maka strukturnya ada 3 macam:
a. Berfosil:
Terdiri dari fosil-fosil yang relatif utuh.
b. Oolitis:
Fragmen-fragmen klastis diselubungi oleh mineral non klastik (biasanya mineral
karbonat), dengan ukuran lebih kecil dari 2mm dan bersifat konsentris.
c. Pisolitis:
Seprti oolitis, tapi ukirannya lebih besar dari 2mm.











0 komentar:
Posting Komentar