Geologycal Engginering

Salam Geologi

Pages

Minggu, 26 Mei 2013

PETROLOGI

PETROLOGI
PENGENALAN BATUAN SEDIMEN
  
IV.1. Pengertian
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk  dari hasil pelapukan batuan lain.
Dibagi 2 macam berdasarkan atas asalnya:
1. Batuan sedimen klastik (tekstur klastik): batuan sedimen yang tersusun oleh hasil hancuran  (fragmen) batuan yang lain yang sudah ada terlebih dahulu (batuan asal) baik dari batuan beku, sedimen, maupun metamorf. Umumnya telah mengalami transportasi atau pemindahan sebelumnya.
      2. Batuan sedimen nonklastik (tekstur nonklastik): Batuan sedimen yang tersusun oleh hasil reaksi tertentu, baik bersifat anorganis, biokimiawi, atau biologis. umunya merupakan hasil litifikasi dari koloid, maka akan merupakan masa batuan yang kristalin dan berbutir seragam , dan belum mengalami transportadi atau perpindahan.

IV.2. Pemeriaan Batuan Sedimen Klastik
  1.          Tekstur meliputi :
a.       Ukuran butir: dalam pemeriaan ukuran butir memakai skala yang di buat oleh Wentworth (1922).
Material Lepas
Ukuran Butir (mm) Batuan
Bongkah
>256
Berangkal
64 – 256
Kerakal
64 – 16
Kerikil
16 – 2
Pasir kasar
2 – 1
Pasir sedang
1 – ½
Pasir halus
½ - ¼
Pasir sangat halus
¼ - 1/16
Lanau
1/16 – 256
Lempung
<1/256

b.      Derajat pemilahan (sortasi): keseragaman besar butir dalam batuan sedimen, untuk pemilahan dipakai istilah:
1)      Pemilahan baik
2)      Pemilahan sedang
3)      pemilahan jelek

c.        kebundaran (rounding): nilai dari memebulat atau meruncingnya butiran, untuk kebundaran dipakai istilah:
1)      Menyudut (angular)
2)      Menyudut tanggung ( subangular)
3)      Membulat tanggung (subrounded)
4)      Membulat (rounded)
5)      Sangat membulat (well rounded)

d.      Kemas: hubungan  antar butir dalam material batuan sedimen, ada 2 macam :
1)      Kemas terbuka, hubungan antar butiran materialnya tidak saling
bersinggungan.

2)      Kemas tertutup, hubungan antar butiran materialnya saling bersinggungan.

2. Komposisi mineral: dibedakan menjadi :

a.       Fragmen: butiran yang besar, dapat sebagai butiran mineral , batuan atau fosil.
b.      Matrik: butiran yang ukuranya lebih kecil dari fragmen.
c.       Semen: bahan pengikat matrik dan fragmen

 

 3. Struktur: merupakan tekstur dalam dimensi yang lebih besar dimana umumnya berhubungan dengan unsur unsur luar. Macam-macam struktur batuan sediman:
a.       Masif: apabila tidak terlihat struktur dalam atau ketebalan lebih dari 120 cm.
b.      Perlapisan: terjadi karena adanya variasi warna perbedaan besar butir, perbedaan komposisi mineral ataupun perubahan macam batuan, terdiri atas :
1)      Perlapisan sejajar : bidang perlapisan sejajar.
2)      Perlapisan pilihan : bergradasi dari halus ke kasar.
3)      Perlapisan silang siur : perlapisan yang saling berpotongan.
4)      Laminasi : perlapisan yang berukuran lebih kecil dari 1cm.
5)      Gelembur gelombang : struktur dimana permukaan pada bidang perlapisan nampak bergelombang.
c.       Berfosil: apabila tercirikan oleh kandungan fosil yang memperlihatkan orientasi tertentu.

IV.2. Cara Pemeriaan Batuan Sedimen Non Klastik
Pemeriaan sama dengan di atas, didasarkan ada:
  1.             Tekstur, meliputi :
a.       Amorf (tidak kristalin)
b.      Kristalin, didasarkan pada skala Wenworth (1922)
           2.   Komposisi mineral : Komposisi mineral sederhana, karena hasil kristalisasi dari larutan kimia.    contoh: Batu gamping (kalsit, dolomit), Gypsum (mineral gipsum),dll.
           3.    Struktur: Karena terbentuk dari proses kimia ataupun organik, maka strukturnya ada 3 macam:
a.       Berfosil: Terdiri dari fosil-fosil yang relatif utuh.
b.      Oolitis: Fragmen-fragmen klastis diselubungi oleh mineral non klastik (biasanya mineral karbonat), dengan ukuran lebih kecil dari 2mm dan bersifat konsentris.

c.       Pisolitis: Seprti oolitis, tapi ukirannya lebih besar dari 2mm.

0 komentar:

Posting Komentar